Menyongsong Era Baru dalam Musyawarah Nasional Hidayatullah ke‑6
Organisasi masyarakat Islam Hidayatullah, yang dikenal luas sebagai lembaga dakwah dan pendidikan berbasis Islam, menjalani dinamika perkembangan yang terus berlanjut. Di tengah arus perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi Indonesia, Hidayatullah mengambil langkah strategis melalui forum tertingginya, yaitu Musyawarah Nasional (Munas), sebagai momen evaluasi dan penetapan arah gerak berikutnya.
Pada tahun 2025, Hidayatullah menggelar Munas ke‑6 (VI) yang menjadi titik penting bagi transformasi dan konsolidasi organisasi.
Berbeda dengan Munas yang hanya berfokus pada pemilihan pengurus, Munas VI menekankan hal‑hal berikut:
- Konsolidasi internal organisasi dan penguatan ukhuwah (persaudaraan) antar‑kader.
- Penajaman visi dan misi organisasi lima tahun ke depan, sebagai pijakan strategis dalam dakwah dan pengabdian.
- Sinergi antara lembaga dakwah dengan lembaga negara, pendidikan, dunia usaha, serta stakeholder lainnya untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.
- Penyusunan jejak langkah, program kerja, dan arah kebijakan strategis yang relevan di era modern.
Menjelang acara puncak, Hidayatullah telah melaksanakan beberapa program persiapan, antara lain:
- “Kick‑off” Munas di Jakarta pada 12 Juni 2025 yang menjadi pembukaan rangkaian kegiatan.
- Peluncuran Gerakan Ekonomi Hijau oleh DPW Hidayatullah Jawa Timur sebagai bagian rangkaian Munas VI, menggabungkan aspek ekonomi dan pelestarian lingkungan.
- Program‑program tematik seperti kedekatan lingkungan, pendidikan, ekonomi umat, dan kemanusiaan sebagai bentuk dakwah yang meluas.

Dari sambutan dan paparan para pemimpin organisasi, beberapa poin utama harapan dan tantangan adalah:
- Harapan agar Hidayatullah bisa menjadi aktor nyata dalam pembangunan bangsa, bukan sekadar organisasi internal.
- Tantangan menghadapi perubahan sosial, teknologi, dan polarisasi yang menuntut organisasi agar adaptif namun tetap berpegang pada nilai‑nilai keIslaman.
- Kebutuhan memperkuat kaderisasi, inovasi dakwah, sinergi antara berbagai elemen, serta penguatan ekonomi umat sebagai landasan kemandirian.
Munas VI Hidayatullah bukan semata‐forum internal:
- Ia menjadi refleksi bahwa organisasi Islam dapat berkontribusi dalam kerangka kebangsaan. Menteri Agama menegaskan bahwa ormas seperti Hidayatullah memiliki potensi memperkuat persatuan bangsa.
- Membuka ruang bagi kolaborasi lintas sektor: dakwah, pendidikan, ekonomi, lingkungan.
- Mengokohkan posisi Hidayatullah sebagai ormas yang bergerak tidak hanya ke ranah keagamaan, tetapi juga sosial, kemanusiaan, dan pembangunan.

Dengan terselenggaranya Munas ke‑6 ini, Hidayatullah berada pada fase strategis: merevitalisasi visi, memperkuat sinergi, dan meneguhkan komitmen terhadap kontribusi nyata bagi umat dan bangsa. Tema ‘Sinergi Anak Bangsa Menyongsong Indonesia Emas 2045’ bukan hanya slogan — melainkan tantangan untuk diimplementasikan dalam langkah‑nyata.
Semoga Munas VI ini menjadi momentum bersejarah bagi Hidayatullah untuk melangkah dengan lebih mantap, adaptif, dan berdaya guna.
Author: www.hidayatullah.com




Leave a Comment